Metode Penelitian PTK


Metode Penelitian PTK
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris research yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan. Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan, (Setiawan, 2012). Dalam hal ini adalah metode penelitian PTK yang berarti cara yang dilakukan pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.
Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Hakekat penelitian dapat dipahami dengan mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian,
PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen. Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu melakukan segala langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir. Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memecahkan masalah. Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau guru dan dosen dapat saling berkolaborasi. Tahapan penelitian dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus. Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilakukan dalam rangka memecahkan masalah, (Anonim, 2011).

Metode-metode yang digunakan dalam PTK
Penelitian tindakan kelas (classroom action research) merupakan pengembangan dari penelitian tindakan (action research). Yang membedakan adalah adanya tambahan kata kelas (classroom) yang digunakan untuk menjadi pembeda antara penelitian tindakan yang dilakukan pada bidang pendidikan dengan penelitian tindakan pada bidang yang lain. Penelitian tindakan kelas sering disebut dengan PTK untuk lebih memudahkannya. Saat ini PTK tidaklah asing lagi di telinga kita, terlebih lagi para guru. Karena, para guru telah banyak yang melaksanakan PTK di kelasnya masing-masing. Banyak manfaat yang dapat diambil dengan diadakannya PTK, (Anonim, 2012).
Manfaat-manfaat tersebut diantaranya adalah :
1.         Dapat meningkatkan kompetensi guru dalam mengatasi masalah pembelajaran yang mana menjadi tugas utamanya
2.         Dapat meningkatkan sikap profesional guru
3.         Adnaya peningkatan kinerja belajar dan kompetensi siswa
4.         Dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas
5.         Dapat meningkatkan kualitas penggunaan media, atau alat bantu belajar
6.         Dapat meningkatkan kualitas prosedur dan alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur proses dan hasil belajar siswa
7.         Dapat meningkatkan pengembangan pribadi siswa di sekolah
8.         Dapat meningkatkan kualitas penerapan kurikulum
9.         Serta masih banyak manfaat lainnya.
Dengan banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dengan mengadakan PTK, maka tidak mengherankan bila saat ini banyak guru yang melaksanakan penelitian jenis ini. Dalam PTK, terdapat beberapa langkah dalam pelaksanaannya yaitu :
1.         Perencanaan, merupakan langkah awal dari penelitian. Dalam tahap ini guru sebagai peneliti telah menentukan permasalahan yang akan diteliti. Selain itu, dalam tahap ini peneliti merencakan berbagai Metode Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilakukan.
2.         Pelaksanaan, merupakan langkah kedua dari penelitian tindakan kelas. Dalam tahap ini guru melaksanakan berbagai metode PTK yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya.
3.         Pengamatan, merupakan langkah berikutnya. Dalam tahap ini guru melakukan pengamatan atau observasi terhadap tindakan yang dilakukan.
4.         Refleksi, merupakan langkah terakhir dari suatu siklus PTK. Dalam tahap ini guru melakukan renungan, dan menarik kesimpulan apakah Metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan untuk menanggulangi permasalahan di kelasnya berdampak positif atau negatif.
Bila mana guru belum puas dengan hasil yang diperoleh dari siklus pertama ini maka dapat melanjutkan pada siklus ke dua, yakni melakukan perencanaan dengan data-data dari refleksi siklus pertama, pelaksanaan, pengamatan, dan melakukan refleksi lagi, begitu seterusnya siklus tersebut berulang kali berputar, sampai pada akhirnya guru tersebut telah puas dengan hasil yang diperolehnya.
Metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan guru akan bermacam-macam. Misalnya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dapat menggunakan metode diskusi atau ceramah. Metode lainnya dalam pembelajaran adalah :
1.         Metode global, merupakan metode dimana siswa membaca keseluruhan materi, kemudian meringkasnya.
2.         Metode problem solving, merupakan metode yang dapat merangsang berfikir siswa sehingga dapat mengeluarkan pendapatnya.
3.         Peer teaching method, merupakan metode mengajar yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh temannnya.
4.         Metode pengajaran beregu, merupakan metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing memiliki tugas, dan salah satu pendidiknya dapat berperan sebagai koordinator.
5.         Drill method, merupakan metode mengajar yang memberikan pelatihan keterampilan berulang-ulang.
6.         Metode resitasi, merupakan metode pengajaran dimana siswa diharuskan untuk membuat ringkasan dengan kalimatnya sendiri.
7.         Metode demonstrasi, merupakan metode pengajaran dimana guru/ siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas tentang suatu proses.
8.         Metode PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan) sebuah model pembelajaran kontekstual yang melibatkan paling sedikit empat prinsip utama dalam proses pembelajarannya, yaitu proses interaksi, proses komunikasi, proses refleksi, dan proses eksplorasi.



DAFTAR PUSTAKA
Kunandar, 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindi Persada

Comments

Popular posts from this blog

pesawat atwood

Tangki Riak

Model-Model Dan Bentuk Penelitian Tindakan Kelas