Tangki Riak
Tangki Riak
Setiap gelombang baik mekanik maupun
elektromekanik memiliki sifat-sifat tertentu karena pada prinsipnya gelombang
adalah rambatan dari energi getaran. Semua gelombang mekanik maupun gelombang elektromagnetik mempunyai sifat-sifat gelombang yang sama yaitu dapat
dipantulkan (refleksi), dapat
dibiaskan (refraksi), dapat saling berinterferensi (memadukan), dan mengalami difraksi (pelenturan), dispersi, dan polarisasi.
A. Sifat-Sifat Gelombang
Untuk mempelajari sifat pada gelombang dapat
dilakukan kegiatan percobaan mengamati gelombang yang terjadi di permukaan air
dengan menggunakan tangki riak atau tangki gelombang (ripple tank). Pada
dasarnya tangki riak terdiri atas tangki air yang dasarnya terbuat dari kaca,
motor listrik sebagai sumber getar yang diletakkan di atas papan penggetar dan
akan menggetarkan papan penggetar yang berupa plat/keping untuk pembangkit
gelombang lurus dan pembangkit berbentuk bola kecil untuk membangkitkan gelombang
lingkaran. Sebuah lampu diletakkan di atas tangki riak untuk menyinari
permukaan logam. Di bawah tangki riak diletakkan kertas putih untuk mengamati
bentuk gelombang pada permukaan air. Puncak dan dasar gelombang akan terlihat
pada kertas putih (layar) berupa garis gelap dan terang.
Sebelum membicarakan sifat gelombang, akan kita bahas mengenai pengertian front gelombang atau muka
gelombang dan sinar gelombang. Apabila kita menggunakan keping getar,
maka pada permukaan air akan kita lihat garis lurus yang bergerak ke tepi dan
jika kita menggunakan bola sebagai penggetarnya, maka pada permukaan timbul
lingkaran-lingkaran yang bergerak ke tepi. Sekumpulan garis-garis atau
lingkaranlingkaran itu yang dinamakan front gelombang atau muka gelombang. Jadi
muka gelombang didefinisikan sebagai tempat sekumpulan titik yang mempunyai
fase yang sama pada gelombang. Muka gelombang dapat berbentuk garis lurus atau
lingkaran.
Tempat kedudukkan titik yang mempunyai fase yang sama
mempunyai jarak 1λ, 2λ, 3λ …, dan seterusnya, sehingga jarak antar front
gelombang yang saling berdekatan sebesar 1λ gambar diatas. Muka
gelombang lurus seperti ditunjukkan dalam gambar. Setiap gelombang merambat
menurut arah tertentu. Arah rambatan
gelombang disebut sinar
gelombang. Sinar gelombang arahnya selalu tegak lurus muka gelombang.
1. Pemantulan Gelombang (Refleksi)
a. sudut datang gelombang sama
dengan sudut pantul gelombang, dan
b. gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal
terletak dalam satu bidang datar.
2. Pembiasan Gelombang (Refraksi)
Untuk mempelajari pembiasan gelombang dapat dilakukan dengan
menempatkan balok kaca/logam pada tangki riak yang seluruhnya berada di dalam
air, sehingga akan membedakan kedalaman permukaan air dalam tangki riak. Hal
ini untuk menggambarkan adanya dua medium rambatan gelombang, permukaan dalam
menggambarkan medium yang rapat dan permukaan air yang dangkal menggambarkan
medium yang kurang rapat. Sinar gelombang yang melewati bidang batas antara
kedalaman air terlihat dibelokkan/dibiaskan di mana front gelombangnya menjadi
lebih rapat. Hal ini menunjukkan adanya perubahan panjang gelombang, akan
tetapi frekuensinya tetap yaitu sama dengan frekuensi sumber getarnya. Dalam
pembiasan gelombang berlaku hukum pembiasan yang menyatakan : “Perbandingan
sinus sudut datang dengan sinus sudut bias merupakan bilangan tetap”
Secara umum sering dituliskan :
dengan :
i = sudut datang
gelombang (derajat atau radian)
r = sudut bias gelombang (derajat atau radian)
λ1 = panjang gelombang pada medium 1 (m)
λ2 = panjang gelombang pada medium 2 (m)
v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1 (m/s)
v2 = cepat rambat gelombang pada medium 2 (m/s)
n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
n2.1 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
r = sudut bias gelombang (derajat atau radian)
λ1 = panjang gelombang pada medium 1 (m)
λ2 = panjang gelombang pada medium 2 (m)
v1 = cepat rambat gelombang pada medium 1 (m/s)
v2 = cepat rambat gelombang pada medium 2 (m/s)
n1 = indeks bias medium 1
n2 = indeks bias medium 2
n2.1 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1
Untuk menunjukkan gejala interferensi gelombang dapat dipergunakan dua sumber
getar berbentuk bola atau sumber getar berupa keping/plat yang diberi dua
lubang/celah di mana celah tersebut dapat dianggap sebagai sumber getaran
(gelombang). Untuk mengamati gejala interferensi gelombang agar teramati dengan jelas,
maka kedua gelombang yang berinterferensi tersebut harus merupakan dua
gelombang yang koheren. Dua gelombang disebut koheren apabila kedua gelombang
tersebut memiliki frekuensi dan amplitudo yang sama serta memiliki selisih fase
yang tetap/konstan.
Ada dua sifat hasil interferensi gelombang, yaitu interferensi bersifat
konstruktif dan destruktif. Interferensi bersifat konstruktif artinya saling
memperkuat, yaitu saat kedua gelombang bertemu (berinterferensi) memiliki fase
yang sama. Sedang interferensi bersifat destruktif atau saling melemahkan jika
kedua gelombang bertemu dalam fase yang berlawanan.Gambar diatas menunjukkan
pola interferensi yang ditunjukkan tangki riak, di mana garis tebal/tidak
terputus adalah hasil interferensi yang bersifat konstruktif, sedangkan garis
putusputus menunjukkan interferensi yang bersifat destruktif.
4. Difraksi Gelombang
Berikut ini adalah contoh metode percobaan dengan
menggunakan tangki riak :
METODE PERCOBAAN
A.
Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan dalam praktikum analisis vegetasi pohon
adalah eksperimen (percobaan), karena dalam praktikum terdapat variabel-variabel serta data
diperoleh dari hasil percobaan.
B.
Waktu dan Tempat Penelitian
Percobaan ini dilakukan di laboratorium IPA kampus Universitas Negeri
Surabaya pada hari Kamis 12 November 2015 pukul 09.40 WIB.
C.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
1.
Tangki riak 1
buah
2.
Power supply 2
buah
3.
Kertas manila 1
lembar
4.
Selotip 1
buah
5.
Kamera 1
buah
6.
Air secukupnya
7.
D.
Variabel dan Definisi Operasional
1.
Variabel manipulasi :
a.
Pemantulan :
letak bandul
b.
Pembiasan :
tinggi kaca
c.
Interferensi :
jarak bandul
d.
Difraksi : jarak
celah
Definsi Operasional :
a.
Pemantulan : letak bandul didefinisikan sebagai letak
bandul terhadap dinding
b.
Pembiasan : tinggi kaca didefinisikan sebagai tinggi
kaca yang digunakan untuk membiaskan
c.
Interferensi : jarak bandul didefinisikan sebagai jarak
antar bandul satu dengan yang lain
d.
Difraksi : jarak celah didefinisikan sebagai jarak
celah antara dua penghalang
2.
Variabel respon : gambar gelombang yang
dihasilkan
Definsi Operasional : gambar gelombang yang dihasilkan
meliputi gambar pembiasan, pemantulan, interferensi, dan difraksi.
3.
Variabel kontrol : tangki riak dan kertas manila
Definsi Operasional :
a. Tangki riak didefinisikan sebagai tangki yang
digunakan untuk meletakkan alat-alat lain untuk mengeksplorasikan sifat-sifat
gelombang pada bidang.
b. Kertas manila didefinisikan sebagai kertas yang
digunakan untuk mengamati bayangan yang terjadi.
E.
Rancangan
Percobaan
Gambar 3.1 Percobaan Eksplorasi
Sifat-sifat Gelombang Pada Bidang
F.
Alur Percobaan
Percobaan
Pemantulan
Percobaan
Pembiasan
Percobaan
Difraksi
Percobaan
Interferensi
G.
Langkah Percobaan
1. Merangkai alat tangkai riak sesuai
dengan rancangan percobaan, kemudian diisi dengan air secukupnya pada bagian
papan yang telah disiapkan.Dihubungkan dengan power supply sehingga lampu dan
motor bergerak, kemudian diamati sifat gelombangnya.
2. Pada percobaan pemantulan, logam
ditempatkan dengan posisi horisontal di depan bandul penggerak dengan jarak
yang telah ditentukan yaitu 9,5 cm, 14,5 cm dan 20 cm sebagai penghalang dalam
tangki riak. Amati bayangan gelombang air yang terlihat pada kertas manila.
3. Pada percobaan pembiasan, balok kaca
ditempatkan pada tangki riak dengan posisi
horisontal dan tercelup seluruhnya dengan ketebalan kaca sebanyak 2
tumpukan. Amati bayangan gelombang air yang terlihat pada kertas manila.
Kemudian ulangi langkah tersebut dengan ketebalan kaca yang berbeda yaitu
ketebalan kaca sebesar 3 tumpukan dan 4 tumpukan kaca.
4. Pada percobaan interferensi, dua
bandul (penggetar) ditempatkan dengan jarak 5 cm dalam tangki riak, mengamati
bayangan gelombang air yang terlihat pada kertas manila. Kemudian ulangi
langkah-langkah tersebut dengan jarak yang berbeda yaitu sebesar 10 cm dan 15
cm.
5. Pada percobaan Difraksi, dua buah
logam ditempatkan dengan jarak celah 3 cm, kemudian mengamati bayangan
gelombang air yang terlihat pada kertas manila. Mengulangi langkah-langkah
diatas dengan jarak celah yang berbeda yaitu sebesar 5 cm, dan juga 7 cm.
Sumber
Referensi
Wati, Mayang Indra., 2015, Laporan Praktikum Gelombang Optik (GO-3) Eksplorasi Sifat-sifat Gelombang Pada Bidang, [online],
( pada blog mayangindrawati, diakses tanggal 05 Februari
2017)
Eka, Deviana, 2015, Laporan Praktikum GO-3 Eksplorasi Sifat-sifat Gelombang Pada Bidang, [online],
( pada blog devianaeka, diakses tanggal 05 Februari
2017)
lengkap banget, makasih infonya
ReplyDeleteSama-sama, terima kasih kembali karena sdah mengunjungi blog saya :-)
Delete