Kepemimpinan Kependidikan
Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan
adalah proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi
prilaku, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Atau sebuah proses mempengaruhi dalam suatu
kelompok untuk mencapai tujuan orang secara bersama. Juga kepemimpinan dapat
diartikan seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan,
kepercayaan, kohormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan
bersama. Dapat dipahami dalam suatu lembaga pendidikan dibutuhkan seorang
pemimpin dimana pemimpin tersebut sebagai penggerak dan inspirator dalam
merancang dan mengerjakan kegiatan. Pemimpin tidak hanya seorang manajer, ia
juga harus seorang pembangun mental, moral, spirit, dan kolektivitas kepada jajaran
bawahannya. Sebagai mana yang diungkapkan Kast yang mengutip Davis dalam Jamal
Ma’mur Asmani mengatakan bahwa kepribadian pemimpin yang baik harus memiliki
intelegensi yang baik, lapang dada dan memiliki kematangan sosial, memiliki
motivasi intrinsik dan motivasi berprestasi, serta memiliki sikap antar
hubungan manusiawi.
v Konsep Dasar Kepemimpinan
Pada hakikatnya pemimpin adalah seorang yang mempunyai kemampuan
untuk mempengarui prilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan
kekuasaanya. Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengarahkan dan mempengarui
bawahan sehubungan dengan tugas-tugas yang harus di laksanakannya. Menurut
Stoner, semakin banyak jumlah sumber kekuasaan yang tersedia bagi pemimpin,
akan makin besar potensi kepemimpinan yang efektif.
Kajian-kajian
kepemimpinan sekitar tahun 1960 an telah berkembang. Di kalangan para ilmuan
prilaku yang secara khusus mendalami dan cenderung memahami kepemimpinan dalam
konteks prilaku pemimpin yang otoriter. Kecenderungan, untuk memahami
kepemimpinan secara organik kepemimpinan seperti mekanisme dalam mempengaruhi
anggota organisasi di syaratkan dalam sistem birokrasi ketat dan kaku, sehingga
penekanan kepemimpinan selalu berada pada sikap pemimpin yang otoriter dan
mengabaikan sisi sosial budaya dari organisasi, mengabaikan budaya yang tidak
tampak. Dari sini lahir pemahaman bahwa seorang pemimpin yang kuat di perlukan
dalam birokrasi yang ketat dan kaku.
Dewasa ini pengertian kepemipinan dalam sejumlah kajian
memiliki nuansa sosial budaya yang lebih kuat. Hal ini di dasari penciteraan
sosiologisterhadap organisasi sehingga di lihat dari sistem sosial yang
memiliki dimensi sosial budaya. Kepemimpinan tidak lagi di pahami secra organik
tetapi merupakan dimensi organisasi yang mempunyai kontribusi untuk membangun
budaya organisasi yang sehat.
v Tipe Tipe Kepemimpinan
Menurut
G. R. Terry sebagaimana disitir Maman Ukas, ada 6 (enam) tipe :
1. Tipe
kepemimpinan pribadi (personal leadership)
Dalam
sistem kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan
mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung
dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
2. Tipe
kepemimpinan non pribadi (non personal
leadership) Segala sesuatu kebijaksanaan dilaksanaan melalui
bawahan-bawahan atau non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.
3. Tipe
kepemimpinan otoriter (authoritarian
leadership) Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh,
teliti, dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara
ketat dan instruksi-instruksi harus ditaati.
4. Tipe
kepemimpinan demokratis (democratic
leadership) Kepemimpinan demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari
kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab atas
terlaksananya tujuan bersama.
5.
Tipe kepemimpinan paternalistik (paternalistic leadership) Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu
pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok.
Tujuannya untuk melindungi dan memberikan arah seperti halnya bapak kepada
anaknya.
6.
Tipe kepemimpinan menurut bakat (indigenous leadership) Kepemimpinan
tipe ini timbul dari kelompok orang-orang informal, dimana mereka berlatih
dengan adanya sitem kompetisi, sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok
yang bersangkutan
Adapun
peran yang harus dilakukan seorang pemimpin sebagaiman dikemukakan oleh
M.Ngalim Purwanto adalah sebagai berikut :
1. Sebagai
pelaksana (executive)
2. Sebagai
perencana (planner)
3. Sebagai
seorang ahli (exp
4. Sebagai
wakil kelompok dalam tindakannya keluar (external
group representative)
5. Sebagi pengawas hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of internal relationship)
6. Bertindak
sebagai pemberi gambaran/pujian atau hukuman (purveyor of rewards and punishments)
7.
Bertindak sebagai wasit dan penengah (arbritator and mediator)
8. Merupakan
bagian dari kelompok (exemplar)
9. Merupakan
lambang daripada kelompok (symbol of the group)
10. Pemegang
penanggung jawab para anggota kelompoknya (surrogate
for individual responsibility)
11. Sebagai
pencipta atau pemilik cita-cita (ideologist)
12. Bertindak
sebagai seorang ayah (father figur) Sebagai
kambing hitam (scepegoat).
v Prilaku Kepemimpinan
Prilaku kepemimpinan merupakan tindakan-tindakan
spesifikseorang dalam mengarahkan dan mengkoordinasikan kerja anggota kelompok.18
Menurut pendapat Hasibuan Malayu, bahwa prilaku kepemimpinan dalam melaksanakan
tugas-tugas kepemimpinan meliputi aktivitas sebagai berikut :
1. Mengambil
keputusan
2. Mengembangkan
imajinasi
3. Mengembangkan
kesetiaan pengikutnya
4. Pemrakarsa,
penggiatan, dan pengendaian rencana
5. Memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
6. Melaksanakan kontrol dan perbaikan-perbaikan atas
kesalahan
7. Memberikan
tanda penghargaan
8. Mendelegasikan wewenang kepada bawahannya
9. Pelaksanaan keputusan dengan memberikan dorongan.
Sementara
Gary Yulk mengidentifikasi empat belas prilaku kepemiminan yang dikenal dengan
taksonomi manajerial sebagai berikut :
1. Merencanakan
dan mengorganisasi (planning and organizing)
2. Pemecahan
masalah (problem solving)
3. Menjelaskan
peran dan sasaran (clarifying roles and
objectifies)
4. Memberi informasi (informing)
5. Memantau (monitoring)
6. Memotivasi
dan memberi inpirasi (motivating and inspiring)
Daftar Referensi
Budianto, Nanang. Maret 2011.” Kepemimpinan Pendidikan Dalam
Total Quality Management”. Jurnal Falasifa. Vol. 2 No.
1:37-48
Comments
Post a Comment